Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu aktivitas/psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang bersifat konstan dan menetap (W. S. Winkel, 2009: 59). Pendapat
senada juga disampaikan Slameto (2010: 2) yaitu belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2008: 36) “belajar
adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”.
Belajar dapat pula didefinisikan sebagai “suatu tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”
(Muhibbin Syah, 2010: 90).
Dari berbagai pendapat di atas, pada dasarnya
memberikan pengertian yang sama yaitu seorang dikatakan belajar apabila ada
perubahan tingkah laku pada dirinya yang merupakan kemampuan dari hasil
pengalaman. Selain itu juga dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku
dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya
interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan dalam belajar
tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri dan
sebagainya. Perubahan tersebut dapat berupa suatu hasil yang baru sama sekali
atau penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang
menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar yang menunjukkan
bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai
oleh siswa. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan
belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran (Oemar
Hamalik, 2008: 73).
Menurut Oemar Hamalik (2008: 73-75) tujuan belajar
terdiri dari tiga komponen, yaitu :
(1)
Tingkah laku terminal. Tingkah laku
terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa
setelah belajar.
(2)
Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi
tes tujuan belajar menentukan situasi di mana siswa dituntut untuk
mempertunjukkan tingkah laku terminal.
(3)
Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini
merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat
pertimbangan mengenai perilaku siswa.
Komponen-komponen
dalam tujuan belajar disini merupakan seperangkat hasil yang hendak dicapai
setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Dari menerima materi, partisipasi
siswa ketika di dalam kelas, mengerjakan tugas-tugas, sampai siswa tersebut di
ukur kemampuannya melalui ujian akhir semester yang nantinya akan mendapatkan
sebuah hasil belajar. Jadi, siswa tidak hanya dinilai dalam hal akademik saja,
tetapi perilaku selama proses belajar juga mendapatkan penilaian. Hal ini
bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar menjadi siswa yang berpikir
kritis, kreatif dan inovatif.
Tujuan belajar merupakan hal yang penting dalam
rangka sistem pembelajaran, yakni merupakan suatu komponen sistem pembelajaran
yang menjadi titik tolak dalam merancang sistem yang efektif. Menurut Oemar
Hamalik (2008: 75) kepentingan itu terletak pada :
1)
Untuk menilai hasil pembelajaran.
Pengajaran dianggap berhasil jika siswa mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Ketercapaian tujuan oleh siswa menjadi indikator keberhasilan sistem
pembelajaran.
2)
Untuk bimbingan siswa belajar.
Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara tepat berdayaguna sebagai acuan, arahan,
pedoman bagi siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam hubungan ini, guru dapat
merancang tindakan-tindakan tertentu untuk mengarahkan kegiatan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut.
3)
Untuk merancang sistem pembelajaran.
Tujuan-tujuan itu menjadi dasar dan criteria dalam upaya guru memilih materi
pelajaran, menentukan kegiatan belajar mengajar, memilih alat dan sumber, serta
merancang prosedur penilaian.
4)
Untuk melakukan komunikasi dengan
guru-guru lainnya dalam meningkatkan proses pembelajaran. Berdasarkan
tujuan-tujuan itu terjadi komunikasi antara guru-guru mengenai upaya-upaya yang
perlu dilakukan bersama dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tersebut.
5)
Untuk melakukan kontrol terhadap
pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran. Dengan tujuan-tujuan itu,
guru dapat mengontrol hingga mana pembelajaran telah terlaksana, dan hingga
mana siswa telah mencapai hal-hal yang diharapkan. Berdasarkan hasil kontrol
itu dapat dilakukan upaya pemecahan kesulitan dan mengatasi masalah-masalah
yang timbul sepanjang proses pembelajaran berlangsung.
Dari pendapat di atas,
tujuan penting dari belajar itu mempunyai banyak sekali manfaat. Tujuan disini
dijadikan sebagai acuan untuk menjalankan suatu program tertentu agar program
tersebut dapat berjalan lurus mengikuti arus sesuai dengan apa yang sebelumnya
telah ditetapkan. Tujuan itu tidak hanya ditujukan kepada siswa yang dijadikan
sebagai objek yaitu siswa diukur ketercapaiannya ketika siswa telah selesai
melakukan proses belajar saja, melainkan hal ini saling berkesinambungan antara
siswa, guru serta komponen pembelajaran. Dengan adanya suatu tujuan dapat
diciptakan suatu hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa, siswa dengan
sistem pembelajaran, guru dengan sistem pembelajaran maupun sebaliknya. Tujuan
disini dapat digunakan sebagai pengontrol setiap kegiatan, misalnya mengukur
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.
ijin copas mas. skripsine meh podo kr aku
BalasHapusjudul buku dan penerbitnya apa?
BalasHapusMuhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
BalasHapusMuhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. PT Rineka Cipta, Jakarta.
W.S. Winkel. (2009). Psikologi Pengajaran. Media Abadi, Yogyakarta.
Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.
Oemar Hamalik. (2004). Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo, Bandung.
sangat bermanfaat
BalasHapuscover bukunya mas
BalasHapusSangat bermanfaat gan, Silahkan juga kunjungi
BalasHapus1. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli / pakar
2. Pengertian Tujuan Belajar Menurut Para Ahli / Pakar
3. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, tugas sekolah lengkap dengan jawaban dan materi perkuliahan (www.materibelajar.id)