Senin, 19 Maret 2012

Pembelajaran Ekonomi


1. Hakekat Pembelajaran Ekonomi
a. Pengertian Belajar dan Pembelaj aran
Pengertian belajar sangat bermacam-macam artinya. Belajar merupakan sebuah proses perubahan dari dalam diri seseorang, perubahan itu adalah dari ketidaktahuan kepemahaman. Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan (Sardiman, 2011: 20).
Menurut para ahli ada beberapa teori belajar, yaitu ( Dimyati dan Mudjiono, 2009: 9-16).
1)      Teori belajar menurut Skinner
Menurut Skinner belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam penerapan teori Skinner, guru perlu memperhatikan dua hal penting, yaitu (i) pemilihan stimulus yang diskriminatif, dan (ii) penggunaan penguatan.
2)      Teori belajar menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas

tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
3)   Teori belajar menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan pengetahuan sosial.
4)   Teori belajar menurut Rogers
Rogers menyayangkan praktek pendidikan di sekolah tahun 1960-an. Menurut pendapatnya praktek pendidikan menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran.
Rogers mengemukakan saran tentang langkah-langkah pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal sebagai berikut:
a)     Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur.
b)     Guru dan siswa membuat kontrak belajar.

c)      Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan (discovery learning).
d)      Guru menggunakan metode simulasi.
e)      Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain.
f)       Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
g) Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.
Sardiman (2011: 51) mengemukakan bahwa belajar dikatakan berhasil apabila:
a)      Belajar menurut esensiasinya memiliki tujuan. Belajar memiliki makna yang penuh, dalam arti siswa sebagai subyek belajar, memperhatikan makna tersebut.
b)      Dasar proses belajar adalah sesuatu yang bersifat eksplorasi serta menemukan dan bukan pengulangan rutin.
c)      Hasil belajar yang dicapai itu selalu memunculkan pemahaman atau pengertian atau menimbulkan reaksi atau jawaban yang difahami dan diterima oleh akal.
d)      Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi tempat mencapai, tetapi dapat juga digunakan dalam situasi lain.
Menurut Oemar Hamalik (2008: 57) “ Pembelajaran adalah merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan”. Pengertian pembelajaran juga dijelaskan oleh Dedeng dalam Hamzah B. Uno (2008: 2) yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran terjadi di kelas, antara guru dengan siswa sehingga muncul sebuah interaksi diantara keduanya.

Menurut definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar merupakan perubahan tingkah laku dari proses yang dialaminya. Sedangkan pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran meliputi: faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana, faktor lingkungan. Proses interaksi yang utama dalam sebuah komponen pembelajaran tersebut adalah interaksi antara guru dan siswa.
b. Mata Pelajaran Ekonomi
Seiring dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan muncullah ilmu yang disebut ilmu ekonomi. Menurut Paul A. Samuelson (Sukwiaty, dkk, 2009: 120) mengemukakan bahwa:
Ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditas, untuk kemudian menyalurkannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya.

c. Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Dalam proses pembelajaran terlebih dahulu harus menentukan tujuan yang ingin dicapai dan merumuskan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.Pengertian tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2005: 22) menjelaskan bahwa “tujuan pembelajaran adalah rumusan pernyataan mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dimiliki atau dikuasai siswa setelah siswa menerima proses pengajaran”. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2006: 68), “tujuan pembelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam satu kali pertemuan”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam setiap kali pembelajaran berakhir. Karena hanya guru yang mengetahui karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan, maka yang bertugas merumuskan tujuan pembelajaran adalah guru.
Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam rumusan indikator tujuan belajar adalah siapa yang diharapkan mencapai tujuan atau hasil belajar itu, tingkah laku apa yang diharapkan dapat dicapai, dalam kondisi yang bagaimana kondisi belajar dapat ditampilkan.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional (pembelajaran), menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (kemampuan intelektual), ranah afektif (sikap), dan psikomotorik atau keterampilan (Nana Sudjana, 2005: 22).
Sebuah proses pembelajaran yang baik hendaknya tidak hanya mengacu pada tujuan / hasil belajar sampai pada domain kognitif saja, sebaiknya harus menunjukan keseimbangan antara tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Karena hakikatnya, tujuan pembelajaran adalah sebagai arah dari proses belajar mengajar yang diharapkan mampu mewujudkan rumusan tingkah laku yang dapat dikuasai siswa setelah siswa menempuh pengalaman belajarnya.
Mata pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1)   Memenuhi sejumlah konsep ekonomi yang berkaitan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari. Terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara.
2)   Menampilkan sikap ingin tahu dan terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3) Membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara.

4) Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional (Permen 22 Tahun 2006-Standar Isi/Standar Kompetensi Dasar SM).
Ditinjau dari pihak guru materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga siswa harus diajarkan untuk berekonomi dengan mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata maka pembelajaran ekonomi perlu menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa serta disesuaikan dengan kondisi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.