Sabtu, 18 Februari 2012

Aktivitas Belajar


        Aktivitas Belajar
Pendidikan modern sekarang ini lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini sangat menenaknkan pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar mengajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Sriyono (http://ipotes.wordpress.com/2008)”Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Menurut Diedrich yang dikutip oleh Sardiman (Sardiman, 2006: 99), aktivitas atau kegiatan siswa dapat digolongkan sebagai berikut:
a.    visual activities, misalnya membaca, memperhatikan gambar, mengamati eksperimen, mengamati demonstrasi dan pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b.    moral activities, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan iterupsi.
c.    listening activities, sebagai contoh mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan permainan, mendengarkan radio, mendengarkan musik, dan pidato.
d.   writing activities, seperti misalnya menggambar, membuat grafik, membuat peta, diagram, pola, dan membuat chart.
e.    motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, meyelenggarakan permainan, kegiatan menari, berkebun, berternak.
f.      mental activities, sebagai contoh misalnya:merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan, mengambil keputusan.
g.    emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, membedakan, merasa bosan, senang atau gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Menurut Oemar Hamalik (2001 :21) penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pembelajaran kepada siswa karena:
a.    siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung menglaminya
b.    berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral
c.    memupuk kerjasama yang harmonis antara siswa
d.   para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri
e.    memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis
f.     mempererat hubungan sekolah dengan masyarakat dan guru dengan orang tua
g.    pelajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitas
h.    pembelajaran di sekolah menjadi sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas pembelajaran di sekolah sangat kompleks dan beragam. Guru hendaknya dapat memotivasi peserta didik agar aktivitas dalam pembelajaran dapat optimal. Dengan demikian proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa dapat terlibat aktif. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi seorang guru agar dalam proses
pembelajaran dapat menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar