1.
Hakekat Pembelajaran Ekonomi
a.
Pengertian Belajar dan Pembelaj aran
Pengertian
belajar sangat bermacam-macam artinya. Belajar merupakan sebuah proses perubahan
dari dalam diri seseorang, perubahan itu adalah dari ketidaktahuan kepemahaman. Belajar adalah
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan (Sardiman,
2011: 20).
Menurut para ahli ada beberapa teori belajar, yaitu (
Dimyati dan Mudjiono, 2009: 9-16).
1)
Teori belajar menurut Skinner
Menurut Skinner
belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi
lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam penerapan teori Skinner, guru perlu memperhatikan dua hal penting,
yaitu (i) pemilihan stimulus yang diskriminatif, dan (ii) penggunaan penguatan.
2)
Teori belajar menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan
kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah
dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh
pelajar. Menurut Gagne belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi
eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
3)
Teori belajar menurut Piaget
Piaget
berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan
interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan
lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya.
Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga
bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik, dan
pengetahuan sosial.
4)
Teori belajar menurut Rogers
Rogers
menyayangkan praktek pendidikan di sekolah tahun 1960-an. Menurut pendapatnya
praktek pendidikan menitikberatkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa
yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya
menghafalkan pelajaran.
Rogers mengemukakan saran tentang
langkah-langkah pembelajaran yang perlu
dilakukan oleh guru. Saran pembelajaran itu meliputi hal sebagai
berikut:
a)
Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara
terstruktur.
b)
Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
c)
Guru
menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan
(discovery learning).
d)
Guru menggunakan metode simulasi.
e) Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok
lain.
f) Guru bertindak sebagai
fasilitator belajar.
g) Sebaiknya guru menggunakan
pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.
Sardiman (2011: 51) mengemukakan
bahwa belajar dikatakan berhasil apabila:
a)
Belajar menurut
esensiasinya memiliki tujuan. Belajar memiliki makna yang penuh, dalam arti
siswa sebagai subyek belajar, memperhatikan
makna tersebut.
b)
Dasar proses belajar adalah sesuatu yang bersifat eksplorasi serta
menemukan dan bukan pengulangan rutin.
c)
Hasil belajar
yang dicapai itu selalu memunculkan pemahaman
atau pengertian atau menimbulkan reaksi atau jawaban yang difahami dan
diterima oleh akal.
d) Hasil belajar itu tidak terikat
pada situasi tempat mencapai,
tetapi dapat juga digunakan dalam situasi lain.
Menurut Oemar
Hamalik (2008: 57) “ Pembelajaran adalah merupakan suatu kombinasi yang tersusun
dari unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam
mencapai tujuan”. Pengertian pembelajaran juga dijelaskan oleh Dedeng dalam
Hamzah B. Uno (2008: 2) yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Pembelajaran terjadi di
kelas, antara guru dengan siswa sehingga muncul sebuah interaksi
diantara keduanya.
Menurut definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar merupakan perubahan tingkah laku dari proses yang
dialaminya. Sedangkan pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah
laku ke arah yang lebih baik. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran meliputi: faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana, faktor
lingkungan. Proses interaksi yang utama dalam sebuah komponen pembelajaran
tersebut adalah interaksi antara guru dan siswa.
b. Mata Pelajaran Ekonomi
Seiring dengan
perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan muncullah ilmu yang disebut ilmu
ekonomi. Menurut Paul A. Samuelson
(Sukwiaty, dkk, 2009: 120) mengemukakan bahwa:
Ilmu
ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara
menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai
komoditas, untuk kemudian menyalurkannya,
baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang
ada dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di
sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya.
c. Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Dalam proses
pembelajaran terlebih dahulu harus menentukan tujuan yang ingin dicapai dan
merumuskan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.Pengertian
tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Nana
Sudjana (2005: 22) menjelaskan bahwa “tujuan pembelajaran adalah rumusan
pernyataan mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dimiliki
atau dikuasai siswa setelah siswa menerima proses
pengajaran”. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2006: 68), “tujuan pembelajaran
adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari
bahasan tertentu dalam satu kali pertemuan”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau
keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki
oleh siswa setelah mereka mempelajari bahasan
tertentu dalam setiap kali pembelajaran berakhir. Karena hanya guru yang
mengetahui karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan, maka yang bertugas merumuskan tujuan pembelajaran adalah guru.
Komponen-komponen yang harus
diperhatikan dalam rumusan indikator tujuan
belajar adalah siapa yang diharapkan mencapai tujuan atau hasil belajar itu, tingkah laku apa yang
diharapkan dapat dicapai, dalam
kondisi yang bagaimana kondisi belajar dapat ditampilkan.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional (pembelajaran), menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (kemampuan
intelektual), ranah afektif (sikap), dan
psikomotorik atau keterampilan (Nana Sudjana, 2005: 22).
Sebuah proses pembelajaran yang baik
hendaknya tidak hanya mengacu pada tujuan / hasil belajar sampai pada domain
kognitif saja, sebaiknya harus menunjukan
keseimbangan antara tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Karena hakikatnya, tujuan pembelajaran adalah sebagai arah dari proses
belajar mengajar yang diharapkan mampu
mewujudkan rumusan tingkah laku yang dapat dikuasai siswa setelah siswa menempuh pengalaman belajarnya.
Mata pelajaran ekonomi bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1)
Memenuhi
sejumlah konsep ekonomi yang berkaitan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari. Terutama yang terjadi di
lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara.
2)
Menampilkan sikap ingin tahu dan terhadap sejumlah konsep ekonomi yang
diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3) Membentuk sikap bijak,
rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah
tangga, masyarakat dan negara.
4)
Membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi
dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional (Permen 22 Tahun
2006-Standar Isi/Standar Kompetensi Dasar
SM).
Ditinjau dari
pihak guru materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan
dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator
pencapaian belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa mata pelajaran ekonomi
bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga siswa harus
diajarkan untuk berekonomi dengan mengenal berbagai
kenyataan dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata maka pembelajaran ekonomi perlu menggunakan metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa serta disesuaikan dengan
kondisi agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
bagusss dan sederhana
BalasHapus